Pembinaan Taman Pendidikan Al’Quran

Pembinaan Taman Pendidikan Al’Quran  – “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim (66):6)

PEmbinaan Taman Pendidikan Al'Quran

Membangun Pembinaan Taman Pendidikan Al’Quran 

Al-qur’an adalah sebagai sumber ajaran utama bagi kaum muslimin, harus tertanam dalam diri mereka untuk diyakini, dipahami, dan diikuti. Keyakinan, pemahaman, dan kemampuan untuk melaksanakan ajaran Al-qur’an adalah salah satu bukti bahwa umat islam telah menjadikan Al-qur’an sebagai pedoman hidup. Tahap-tahap untuk meyakini, memahami, dan mengikuti ajaran Al-qur’an adalah dengan mampu membaca dan menulis Al-qur’an. Pengenalan huruf-huruf hija’iyyah serta baca tulis Al-qur’an harus ditanamkan sejak dini, yang dapat dimulai dari lingkungan keluarga, lembaga-lembaga pendidikan Al-qur’an (TPA/TPQ), madrasah, pondok pesantren bahkan sampai perguruan tinggi. Pendidikan non formal anak-anak muslim di tingkat TPA/TPQ diharapkan dapat meningkatkan wawasan keislaman dan kemampuan membaca Al’Quran para masyarakat khususnya anak-anak. Melalui pendidikan ini membantu menghasilkan anak-anak muslim yang mau dan mampu berinteraksi dengan Al’Quran. Agar pendidikan TPA memiliki standard dalam pelaksanaannya, maka perlu disusun suatu panduan pelaksanaan. Pedoman Pengelolaan Taman Pendidikan Al’Quran  ini dimaksudkan untuk memberi gambaran umum petunjuk pelaksanaan dalam penyelenggaraan pendidikan.

Pelaksanaan Pembinaan Taman Pendidikan Al’Quran

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai
produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan kegiatan Taman Pendidikan Al’Quran tidak terlapas dari organisasi yang ada dimasjid, dimana memang fungsi dari organisasi ini adalah untuk membantu memakmurkan masjid. Salah satunya dengan membuat TPA yang tujuannya adalah membantu para masyarakat mengatasi buta baca dan pemahaman Alquran serta meningkatkan kemampuan peserta didik membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan kandungan Alquran. Dalam pelaksanaan mengajar TPA dibutuhkan  seorang ustadz yang memiliki kemampuan bacaan Al Quran yang bagus serta memiliki karakteristik sabar, penuh perhatian dan lemah lembut.

Metode Pembelajaran Taman Pendidikan Al’Quran

Metode pembelajaran yang dilakukan para guru/ustadz disesuaikan dengan metode pembelajaran yang ada misalnya metode iqra’, anak-anak diajarkan dengan cara mengeja huruf atau bacaannya. Kemudian sistem pelaksanaann di pengajian ini adalah :

  1. Guru membaca, kemudian anak-anak itu disuruh mengikuti apa yang diucapka guru
  2. Setelah itu guru menyuruh anak-anak untuk mengulang membacanya dengan sama-sama.

Menerangkan dalam proses pembelajaran di TPA para santri dikelompokkan menjadi 3 yakni :

  1. Kelas santri putra dan putri iqra’ 1-3
  2. Kelas santri putra dan putrid iqra’4-6
  3. Kelas Al-qur’an.

Hal ini untuk memudahkan ustad atau ustadzah dalam melakukan pembelajaran. Proses pembelajaran dengan cara dikelompokkan agar mudah dalam membedakan mana yang sudah lancar membaca atau mana yang belum terlalu mengenal huruf. Kemudian Pendidikan selanjutnya berkaitan dengan komponen materi pembelajaran adalah pembelajaran tahsin. Pembelajaran tahsin ini dilakukan pada hari minggu pertama. Tujuannya untuk memperbaiki bacaan anak-anak agar sesuai dengan makharijul huruf serta hukum tajwidnya. Pembelajaran tahsin dilakukan diminggu pertama guna supaya anak-anak mengenal bacaan huruf atau faseh dalam penyebutan huruf. Dimana pembelajaran tahsin memang tidak dilakukan setiap pertemuan melainkan hanya satu bulan dua kali, dan pembelajarannya berkaitan dengan hukum tajwid dalam membaca Al-qur’an. Para ustadz mengajarkan iqra’ 2 dengan melatih para anakanak membaca huruf-huruf yang bersambung, mengenalkan bacaan dengan baris di atas (fatha) di sertai alif dibaca panjang, menjelaskan bunyi huruf panjang pendeknya serta perbedaan. Setelah bacaan anakanak telah benar dan telah lulus pada lembar iqra’ 2 barulah guru ngaji tersebut melanjutkan bacaan anak-anaknya pada iqra’ selanjutnya.

Pendidikan Al’Quran

Pendidikan merupakan upaya sistimatis pembinaan Siswa / Santri dengan menyiapkan forum yang kondusif. Pendidikan TKQ-TPQ YAUMIL terdiri dari Pendidikan Utama dan Pendidikan Pendukung.

1. Pendidikan Utama

Pendidikan Utama berisi materi-materi yang berperan membentuk generasi muslim yang mengenal baca tulis Al Quraan dan taat beribadah, berdo’a dan menegakkan shalat.

1.1 Pendidikan Qiraaty.

a. Merupakan pendidikan dasar yang membekali Santri dalam membaca dan menulis Al Quraan dengan menggunakan modul Qiraaty.

b. Membina Santri untuk gemar membaca Al Quraan dan mampu menuliskannya.

c. Membekali Santri dalam berinteraksi dengan Al Quraan secara lebih intensif di kemudian hari.

d. Modul Qiraaty Jilid 1-6, Bacaan Gharib dan Ilmu Tajwid karya Ustadz Dahlan Salim Zarkasyi menjadi pedoman dalam pembelajaran Al Quraan.

e. Santri yang telah lulus seluruh Level, insya Allah, mampu:

– Membaca Al Quraan dengan Tartil memenuhi kaidah bacaan bertajwid.

– Mengerti Bacaan Gharib dalam Al Quraan.

– Memahami Ilmu Tajwid.

– Lancar menulis Al Quraan

1.2 Pendidikan Ibadah.

a. Merupakan pendidikan untuk membentuk pribadi muslim yang taat beribadah.

b. Membina Santri untuk mampu menghafal bacaan do’a dan ayat-ayat Al Quraan.

c. Membina Santri untuk taat beribadah melaksanakan shalat.

d. Santri yang telah lulus seluruh Level, insya Allah, mampu:

– Hafal beberapa do’a sehari-hari.

– Hafal surat-surat pendek dalam Al Quraan.

– Melaksanakan ibadah shalat fardlu.

1.3 Pendidikan Pasca Imtihan.

a. Merupakan pendidikan untuk membentuk pribadi muslim yang gemar membaca Al Quraan.

b. Membina Santri untuk mampu menghafal seluruh Surat Al Quraan dalam Juzz ke-30.

c. Membina Santri untuk mampu membaca (Tilawah) Al Quraan dengan berlagu.

d. Membina Santri untuk mampu menterjemahkan secara lafdziyyah bacaan shalat, ayat-ayat Al Quraan dan bacaan-bacaan doa.

e. Santri yang telah lulus seluruh Level, insya Allah, mampu:

– Hafal Al Quraan Juzz ke-30.

– Mampu melakukan Tilawah Al Quraan berlagu.

– Mampu menterjemahkan bacaan shalat, ayat-ayat Al Quraan dan bacaan-bacaan doa tertentu.

2. Pendidikan Pendukung

Pendidikan ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi diri dan kemampuan beraktivitas sosial. Santri dibina untuk mampu mengekspresikan bakat dan minatnya dalam aktivitas ekstra kurikuler, seremonial dan event perlombaan.

Unsur-Unsur Pendidikan

Unsur-unsur yang terlibat dalam proses pendidikan al’quran adalah:

Penyelenggara pendidikan TPA berkewajiban untuk:

a. Menyediakan Ruang Pendidikan.

b. Menyediakan meja dan kursi atau tempat duduk yang lain.

c. Mempersiapkan alat bantu dan peralatan tulis-menulis dalam proses penyampaian materi, seperti: papan tulis, kapur, spidol, penghapus dan lain sebagainya.

g. Memberi dukungan pembiayaan untuk memperlancar proses pendidikan.

Pengelola

Pengelola adalah outsourcing yang bekerja sama dalam menegelola pendidikan TPA. Dalam aktivitas pengelolaan sehari-hari, Pengelola terdiri dari:

Advisor

Mengarahkan Organisasi dan Ustadz(ah) dalam mencapai tujuan pendidikan TPA. Melakukan aktivitasnya antara lain:

a. Mengarahkan proses pendidikan agar tetap dalam jalur kebijakannya.

b. Memantau, mengawasi dan memperbaiki pelaksanaan proses pendidikan.

c. Menyusun pedoman-pedoman yang mendukung proses pendidikan dengan

d. Menjaga kontinyuitas proses pendidikan agar dapat mencapai tujuannya.

f. Menerima dana operasional melalui rekening Pengelola TPA atau secara tunai dari Pengurus Bidang Pendidikan dan mendistribusikannya sesuai dengan kebutuhan.

g. Mengelola keuangan

 

Leave A Reply