Kajian Meningkatkan Perilaku Beragama Masyarakat

Kajian Meningkatkan Perilaku Beragama Masyarakat –  “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan men cegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang beruntung” (QS Ali Imran: 104).

Pengertian Kajian (Pengajian)

Pengajian agama merupakan salah satu bentuk kegiatan dakwah atau tabligh, karena di dalam pengajian itu sendiri tidak lepas dari usaha penyampaian ajaran-ajaran Islam dalam rangka mengajak atau membina umat manusia untuk senantiasa berada di jalan Islam, sehingga tercapai kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Pengajian merupakan salah salah satu kegiatan keagamaan dalam Islam. Pengajian tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, seperti santri dan siswa namun pengajian juga diikuti oleh Bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak serta untuk semua kalangan. Pada umumnya, di dalam pengajian dibahas tentang ajaran-ajaran Islam dan penjelasannya, seperti muamalah, aqidah akhlak, tauhid dan masih banyak lagi ajaran Islam lainnya. Bagi sebagian muslim, pengajian juga merupakan kebutuhan seseorang untuk bisa mendapatkan ajaran-ajaran Islam yang baik dan benar. Sekaligus dijadikan sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi. Dakwah Islam atau pengajian di lingkungan masyarakat merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan rohani masyarakat, sehingga ada keseimbangan antara kebutuhan rohani dan kebutuhan jasmani masyarakat.

Tujuan Kajian (Pengajian Umum)

Pada kajian meningkatkan perilaku beragama masyarakat tentunya bertujuan untuk membangun kesadaran beragama masyarakat baik dalam aspek pengetahuan maupun dalam aspek sikap. Kesadaran beragama menggambarkan sisi batin seseorang yang terkait dengan sesuatu yang sakral. Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan ketaatannya pada agama yang dianut. Jadi sikap keagamaan merupakan integrasi secara kompleks antara pengetahuan, perasaan serta tindak keagamaan dalam diri seseorang. Kesadaran beragama yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi rasa keagamaan, pengalaman ketuhanan, keimanan, sikap dan tingkah laku keagamaan yang terorganisasi dalam sistem mental dalam kepribadian. Agama melibatkan seluruh fungsi jiwa raga manusia, maka kesadaran beragamapun mencapai aspek kognitif, afektif dan motorik. Hal ini yang dimaksud dalam aspek motorik adalah aspek yang berupa perilaku keagamaan yang dilakukan seseorang dalam beragama seperti melaksanakn sholat tepat pada waktunya, dan menunaikan ibadah puasa. Berdasarkan pengamatan awal peneliti tidak semua masyarakat yang datang ke masjid untuk mendengarkan pengajian atau ceramah, tetapi sebagian dari mereka hanya untuk mengisi waktu kosong saja, dan juga diantara masyarakat lebih banyak mengutamakan pekerjaannya dari pada ke masjid untuk mengikuti pengajian. Sedangkan tujuan dakwah secara umum adalah mengubah sasaran perilaku dakwah agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam tatanan kenyataan kehidupan sehari-hari, baik yang bersangkutan dengan masalah pribadi, keluargamaupun sosial kemasyarakatan. Adapun tujuan dakwah dari aspek objek antara lain :

  1. Tujuan pada diri manusia yaitu terdapat rasa beragama. Rasa beragama itu bersifat kodrati dan menjadi bagian mutlak dari diri manusia. Dengan demikian, manusia memerlukan agama penyebaran dan penanaman agama ke dalam diri manusia adalah tujuan dakwah sejak Rasulullah SAW yaitu bagaimana membentuk 15 pribadi manusia yang mempunyai kekuatan iman, sebagai penganut Islam yang baik, berakhlak mulia, mengikuti segalaperintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
  2. Tujuan untuk keluarga. Keluarga adalah pokok pertama yang akan mempengaruhi manusia dalam kepribadiannya. Keluarga merupakan tempat manusia mula-mula menerima pendidikan. Dari sinilah dakwah itu ditujukan agar keluarga membudayakan kehidupan agama sebagai darah daging yang akan dibawa dalam mengarungi dunia kehidupan selanjutnya seumur hidupnya.
  3. Tujuan untuk masyarakat dan umat manusia. Dakwah bertujuan untuk membentuk masyarakat dunia yang penuh kedamaian, ketenangan, dan tegaknya keadilan tanpa adanya diskriminasi dan eksploitasi.

Materi Yang Menjadi Pokok Pengajian

Materi pengajian merupakan faktor yang cukup penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan pengajian. Materi yang tidak pas dengan kondisi masyarakat adakalanya kurang diminati oleh jamaah, sehingga akan melahirkan rasa enggan untuk mengikuti pengajian. Materi pengajian adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam kitabullah maupun Sunnah rasul. Pada pokoknya materi pengajian mengandung 3 (tiga) prinsip yaitu:

  1. Aqidah, yang menyangkut sistem keimanan atau kepercayaan terhadap Allah SWT.
  2. Sya‟riat, yaitu serangkaian ajaran yang menyangkut aktifitas manusia muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, mana yang halal dan mana yang haram dan sebagainya.
  3. Akhlak yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara vertikal dengan Allah SWT, maupun secara horisontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk-makhluk Allah. (Anshori, 1993:143)

Penambahan dan pengembangan materi dapat saja terjadi di pengajian melihat semajin majunya zaman dan semakin kompleks permasalahan yang sedang aktual dan butuh penanganan yang tepat di masyarakat. Wujud program yang tepat dan aktual sesuai dengan kebutuhan jamaah itu sendiri merupakan suatu langkah yang baik agar pengajian tidak terkesan kolot dan terbelakang.