Ibadah Dan Praktiknya Pada Masyarakat – “Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 21).
Ibadah
Ibadah yaitu merendahkan diri atau tunduk. Pengertian, ibadah merupakan perilaku mendekatkan diri kepada sang pencipta atau Tuhan. Perilaku dari pengertian ibadah adalah dilakukan secara rutin atau terus-menerus sampai waktu yang tidak ditentukan. Makna dari pengertian ibadah adalah lekat dengan ajaran agama Islam. Dalam islam, pengertian ibadah adalah terbagi menjadi tiga bagian. Apa saja? Mulai dari ibadah dengan anggota badan, hati, dan diucapkan secara lisan. Pengertian ibadah tersebut sesuai dengan bentuk syahadat yang menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Didefinisikan oleh Syaikh Ibnu Taimiyyah al-Harrani dalam kitabnya al-Ubudiyyah yang artinya: “Ibadah adalah setiap perkara yang dapat mendatangkan keciantaan dan keridhoan dari Allah, dari perkataan dan perbuatan; yang zhahir maupun yang batin.”
Macam-macam Ibadah
Ibadah juga merupakan ritual penting bagi penganut suatu agama dalam memelihara dan melestarikan kesakralan yang ada dalam agama yang dianut olehnya. Ibadah ini menjadi hal yang kegiatan yang wajib dilakukan bagi penganut suatu agama, karena ibadah adalah salah satu cara manusia berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Islam adalah salah satu agama yang ada di Indonesia, dalam Islam terdapat ibadah yang wajib dan ibadah yang tidak wajib untuk dikerjakan.Pada dasarnya ibadah dapat di bagi dalam tigakategori utama antara lain:
1.Ibadah hati (qalbiah) adalah ketika seseorang telah memiliki rasa takut, rasa cinta (mahabbah), mengharap (raja’), senang (raghbah), ikhlas, tawakkal.
2.Ibadah lisan & hati (lisaniyah wa qalbiyah) adalah dalam bentuk dzikir, tasbih, tahlil, tahmid, takbir, syukur, berdoa, membaca ayat Al -Qur’an.
3.Ibadah perbuatan fisik dan hati (badaniyah wa qalbiyah) adalah yang dilaksanakan dalam bentuk shalat, zakat, haji, berjihad, berpuasa.
Ritual secara harfiah adalah sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau perorangan dengan tata cara tertentu. Menurut ilmu sosiologi kata ritual berarti bahwa aturan-aturan tertentu yang digunakan dalam pelaksanaan agama yang melambangkan ajaran dan yang mengingatkan manusia pada ajaran tersebut.
Ibadah Dan Praktiknya Pada Masyarakat
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia atau individu yang berada dalam suatu daerah dan saling berkumpul. Lingkungan yang ada pada masyarakat Indonesia ini mempengaruhi setiap individu dalam menilai suatu hal. Keagamaan yang dimiliki individu biasanya juga dipengaruhi oleh lingkungan, pemikiran dan pandangan individu tentang sebuah agama atau agamanya sendiri itu adalah sebuah hasil dari pengaruh lingkungan, baik lingkungan keluarga, teman, maupun masyarakat. Masyarakat Indonesia memiliki banyak sekali kebergaman, salah satunya adalah agama dan budaya yang masing-masing individu miliki. Namun tidak hanya dalam hal budaya saja, dalam hal praktik ibadahpun masyarakat di Indonesia memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Masyarakat Indonesia yang sangat beragam ini tentunya memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam meyakini suatu keayakinan dan tentu saja. perbedaan ini tentu tidak hanya dalam politik maupun kebudayaannya saja, namun terdapatjuga perbedaan dalam melakukan praktik ibadah. Bisa kita ambil contoh perbedaan anatra NU dan Muhammadiyah yang mayoritas masyarakat Indonesia mengikuti tata cara dari dua organisasi tersebut. Dari sini dapat kita pahami bahwa masing-masing dari oraganisasi tersebut memiliki perbedaan dalam mengambil dasar hukum yang bisa dipakai oleh kita sebagai umat muslim, perbedaan ini hanya pada sebuah dasar hukum yang diikutinya, namun tujuan dari ibadahnya tetap sama. Dari perbedaan di atas dapat kitaketahui bahwa perbedaan yang ada karena perbedaan pandangan dalam mengambil pegangan untuk menjadi hukum yang dapat diamalkan, namun kita tetaplah muslim yang mana shalat, zakat, puasa, dan haji bila mampu ini menjadi ibadah yang wajib kita lakukan dan amalkan. Masyarakat tentunya akan mengikuti hal yang menjadi keyakinannya, karena jika mengikuti hal yang meragukan maka ibadah yang dilakukan akan terasa tidak mantap dan dapat menggoyahkan hati.