Memandu Pelatihan Jama’ah Masjid

Memandu Pelatihan Jama’ah Masjid – Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS 16:125, An Nahl)
 
PROSES PENYELENGGARAAN MEMANDU PELATIHAN JAMA’AH MASJID
Pelatihan Jama’ah Masid diselenggarakan oleh Pengurus Ta’mir Masjid dan ditangani oleh panitia. Pengurus Ta’mir Masjid Bidang Pembinaan Jama’ah membentuk Panitia Pelaksana pelatihan serta menempatkan personilnya sebagai Panitia Pengarah. Panitia inilah yang nantinya akan bekerja untuk melaksanakan pelatihan baik persiapan, pelaksanaan maupun pelaporan.
Panitia mengajukan surat permintaan kepada Pengurus Korps Instruktur untuk menangani proses pelatihan yang akan diselenggarakan. Selanjutnya Korps instruktur menyiapkan manual pelatihan, menetapkan para Pembicara dan memberi mandat kepada Tim Pemandu untuk menangani pelatihan yang diselenggarakan. Jika belum ada Korps Instruktur, maka Pengurus Ta’mir Masjid yang menunjuk para Instruktur tersebut. Selanjutnya panitia menghubungi para Instruktur untuk memperoleh persiapan dan mempersiapkan fasilitas maupun materi-materi.
Panitia melakukan publikasi pelatihan dan undangan jama’ah untuk mengikuti pelatihan yang akan diselenggarakan. Publikasi penyelenggaraan pelatihan dapat diwujudkan dalam bentuk spanduk, leaflet maupun pengumuman yang ditempel di Papan Pengumuman atau dibacakan sebelum pelaksanaan shalat Jum’at. Kegiatan publikasi, selanjutnya diikuti dengan registrasi calon peserta pelatihan untuk memastikan jumlah peserta yang akan mengikuti pelatihan tersebut.
 
TIM PEMANDU PELATIHAN JAMA’AH MASJID
Team Pemandu terdiri dari tiga atau empat orang Instruktur Pemandu dengan salah seorang menjadi Ketua Team Pemandu. Ketua Korps Instruktur Surat Mandat kepada mereka untuk mengelola pelatihan yang diselenggarakan. (Lihat Contoh Surat Mandat). Tim Pemandu selanjutnya mengatur tugas dan tanggung jawab masing-masing personil, serta bahan-bahan yang akan digunakan untuk memandu pelatihan.
Instruktur Pemandu adalah instruktur pelatihan untuk memandu acara pelatihan materi dalam forum. Memandu adalah mengajar dengan memberikan bimbingan dan tauladan kepada peserta dalam upaya menanamkan nilai-nilai Islam. Mereka melakukan pengaturan proses belajar-mengajar di dalam forum pelatihan serta melakukan evaluasi terhadap pelatihan yang diselenggarakan.
Pemandu berusaha mengantarkan para peserta dalam memahami materi pelatihan yang akan disampaikan oleh Pembicara. Mereka untuk mengarahkan, memberi contoh dan menanamkan nilai-nilai moral dengan cara yang bijaksana agar apa yang diajarkan dapat terinternalisasi dalam diri peserta.
 
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB 
Instruktur Pemandu melakukan pembinaan terhadap peserta dalam forum pelatihan jama’ah masjid. Pembinaan dilakukan dengan melakukan transformasi pengetahuan dan nilai-nilai Islam dalam suasana yang kondusif dan penuh rasa ukhuwah islamiyah. Karena mereka memiliki wewenang untuk mengatur proses pelatihan agar mencapai tujuan yang diinginkan. Secara teknis berwenang tersebut meliputi:
1. Membuka dan menutup acara pameran materi pelatihan.
2. peserta, pembicara, acara dan acara yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pelatihan.
3. Mengelola waktu dan forum pelatihan.
4. Pemberian hukuman atau peringatan apabila terjadi pelanggaran.
5. Mengevaluasi pelaksanaan pelatihan beserta unsur-unsur pendukungnya.
6. Memberi nilai dan menentukan kelulusan peserta.
Dalam sistem jama’ah Masjid, Instruktur Pemandu bertanggung jawab terhadap proses pelatihan maupun transformasi ilmu pengetahuan dan nilai Islam. Sukses atau tidaknya peserta dalam memahami materi pelatihan menjadi tanggungan Pemandu.
 
TEKNIK MEMANDU PELATIHAN JAMA’AH MASJID
Dalam pelatihan interaksi yang efektif dan positif antara panitia, peserta, Pemandu dan Pembicara sehingga tujuan dari penyelenggaraan pelatihan dapat tercapai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam interaksi pelatihan antara lain:
1. Mengarah pada tujuan.
2. Menjaga ukhuwah islamiyah.
3. Saling menghargai pendapat (toleransi).
4. Berorientasi pada kebenaran.
5. Mematuhi tata tertib.
6. Menghidupkan suasana islami.
 
Untuk mencapai interaksi tersebut peran Pemandu sangat penting sekali, karena itu perlu diperhatikan teknik pemanduan berikut ini:
1. Persiapan
sebuah. pembagian tugas seluruh personel.
b. Mengkaji kembali buku Pedoman Pelatihan.
c. Membicarakan persiapan pelatihan dengan panitia.
d. adalah form yang digunakan dalam memandu pelatihan.
e. fasilitas dan bahan-bahan pelatihan sudah dipersiapkan dengan baik oleh panitia.
f. menikmati bio data peserta.
 
2. Pelaksanaan
sebuah. memulai sesi acara pelatihan. Mengarahkan peserta menuju moral Islam.
b. Mempersilahkan peserta untuk mengisi daftar hadir.
c. Menyampaikan materi tema prolog yang akan disampaikan Pembicara. Membimbing peserta memasuki tema tersebut.
d. Mempersilahkan Pembicara untuk memasuki ruangan pelatihan. Memperkenalkan Pembicara kepada para peserta demikian pula sebaliknya.
e. Mempersilahkan Pembicara untuk menyampaikan materi pelatihan sesuai dengan tema dan waktunya.
f. proses penyampaian materi. Mengelola waktu pelatihan agar sesuai dengan jadwal. Mengingatkan Pembicara dan peserta mengenai tema materi dan penggunaan waktu agar sesuai jadwal.
g. Berperan sebagai moderator dalam kesempatan tanya jawab antara Pembicara dan peserta. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya. lalu lintas pembicaraan.
h. Mengakhiri kesempatan Pembicara dalam menyampaikan materi.
saya. Menutup session acara pelatihan.
j. buat waktu dengan aktivitas yang positif, seperti: tilawatil Quraan, ta’aruf (pengenalan pribadi) masing-masing peserta, tanya jawab, diskusi, keterampilan praktis dan sebagainya.
k. Menggantikan Pembicara yang berhalangan hadir untuk menyampaikan materi pelatihan.
l. Memimpin aktivitas ibadah shalat dan ceramah.
m. Memberi tugas kepada peserta.
n. melakukan evaluasi pelatihan.
Hai. membuat berita acara pelatihan.
 
3. Pelaporan
sebuah. Mencatat hal-hal yang berhubungan dengan pelaporan selama proses pelatihan berlangsung.
b. mempertimbangkan bahan-bahan yang akan digunakan sebagai laporan, misalnya berupa: bio data peserta, daftar hadir, resume, naskah materi, hasil-hasil evaluasi dan lain sebagainya.
c. Memberikan laporan tertulis dengan sistematik tertentu sebagai bagian dokumentasi penyelenggaraan pelaatihan.
 
EVALUASI DAN PEMANDUAN PELATIHAN JAMA’AH MASJID
Evaluasi pelatihan untuk mengukur keberhasilan pelatihan yang diselenggarakan. Dalam kegiatan ini dilakukam evaluasi terhadap panitia, instruktur dan peserta maupun pelatihan. Secara teknis evaluasi dilakukan berdasarkan aktivitas kepanitiaan, admnistrasi, kuesioner, evaluasi maupun tes. Adapun format-format evaluasi yang harus diisi adalah sebagaimana terdapat dalam Pedoman Pelatihan.
Pelatihan Jama'ah Masjid
Pemanduan Pelatihan Jama’ah Masjid

1 Comment

Leave A Reply